Zatalini, Dioni Fadia (2017) Formulasi dan aktivitas gel Hpmc-Kitosan terhadap proses penyembuhan luka bakar derajat IIa pada tikus putih (Rattus norvegicus) Galur Wistar. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13670029.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA :
Kitosan merupakan produk turunan dari polimer chitin yaitu produk limbah dari kulit udang atau rajungan yang dapat membantu penyembuhan luka bakar. Kitosan telah diteliti mampu memacu proliferasi sel, meningkatkan kolagenisasi, dan mengakselerasi regenerasi sel (reepilelisasi) pada kulit yang terluka, serta dapat memacu migrasi sel PMN. Peningkatan kontraksi luka bakar dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan pada kulit dengan memformulasikan dalam sediaan gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh optimasi variasi konsentrasi HPMC dan kitosan di dalam gel terhadap sifat fisik, stabilitas fisik dan aktivitas gel kitosan terhadap proses penyembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus putih. Desain penelitian menggunakan true experimental post test dilakukan terhadap hewan coba tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar. Sampel di bagi dalam enam kelompok yaitu 4 pelakuan kitosan: konsentrasi 0%, 1,25%, 2,5%, 3,75% dan kelompok kontrol dengan bioplacenton dan normal saline 0,9%. Data yang diukur adalah kontraksi luka pasca perawatan luka selama 21 hari.
Hasil penelitian sifat fisik gel menunjukkan dengan peningkatan konsentrasi kitosan dapat meningkatkan viskositas gel, pH dan menurunkan daya sebar gel, namun tidak mempengaruhi organoleptis dan homogenitas sediaan gel. Hasil uji stabilitas fisik gel menunjukkan bahwa adanya variasi konsentrasi kitosan gel sedikit stabil selama penyimpanan. Sedangkan peningkatan konsentrasi HPMC meningkatkan viskositas dan menurunkan daya sebar gel, namun tidak mempengaruhi organoleptis, homogenitas dan pH gel. Analisa data menggunakan one way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tuckey HSD. Pemberian gel kitosan dosis 1,25% dan 2,5% signifikan mempercepat penyembuhan luka bakar dibandingkan dengan kontrol normal saline0,9% (p=0,000; p=0,000) dan tidak berbeda signifikan dengan kontrol positif (p=1,000; p=0,256). Gel kitosan 2,5% paling signifikan mempercepat peyembuhan luka dibandingkan dengan kitosan 1,25% (p=0,356). Penelitian ini membuktikan bahwa dosis gel kitosan terbaik adalah 2,5%.
ENGLISH :
Chitosan is a derivative product of chitin polymer which is a waste product from shrimp shell or crab that can help heal burns. Chitosan has been studied to spur cell proliferation, increase collagenization, and accelerate cell regeneration (repalletization) in injured skin, and can stimulate migration of PMN cells. Increased contraction of burns can be done by increasing the use of the skin by formulating in the gel preparation. This study aims to determine the effect of optimization of HPMC and chitosan concentration variations in gel on physical properties, physical stability and chitosan gel activity toward healing process of IIA-degree burn in white rat. This research uses true experimental design, posttest is done on white rats try (Rattusnorvegicus) WistarStrain. Samples were divided into six groups: 4 chitosan: concentration 0%, 1.25%, 2.5%, 3.75% and control group with bioplacenton and normal saline 0.9%. The measured data was wound contraction after wound care for 21 days.
The results of the physical properties of the gel showed that increased chitosan concentration may help increase gel viscosity, pH and reduce gel dissolvability, but did not affect the organoleptic and gel homogeneity. The result of gel physical stability test showed that the variation of chitosan gel concentration was slightly stable during storage. While increasing HPMC concentrations increases viscosity and reduces the gel dissolvability, it does not affect organoleptic, homogeneity and gel pH. Data analysis was done using one way ANOVA followed by Tuckey test. 1.25% and 2.5% significantly decreased wound healing compared with normal control saline0,9% (p = 0,000; p = 0.000) and did not differ significantly with positive control (p = 1,000; p = 0,256). 2.5% chitosan gel most significantly accelerated wound healing compared with chitosan 1.25% (p = 0.356). This study proves that the best chitosan gel dose is 2.5%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Bhagawan, Weka Sidha and Hakim, Abdul | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | kitosan; luka bakar; penyembuhan; kontraksi luka; HPMC; sifat fisik; sediaan gel; Chitosan; Burns; Healing; Wound Contraction; HPMC; Physical; gel preparation | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Farmasi | |||||||||
Depositing User: | Sayyidah Awwaliyah | |||||||||
Date Deposited: | 08 Aug 2018 14:43 | |||||||||
Last Modified: | 08 Aug 2018 14:43 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11593 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |