Mahmasoni, Muhammad Subhi (2015) ألفاظ المسجد في القرآن: دراسة دلالية توسيهيكو إيزوتسو. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
11310017.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT
In this era there are many mosque building phenomena like luxurios designed building. Many labels are given to mosques as terms to portay the phenomenon like mosque with price
1.000.000.-/1 m. Mosques are built everywhere. In Ningxia, 4.000 mosque have been built but the followers leave it and don’t function it as worship place. In Indonesia, there are many terms to label mosque like musholla, langgar, tajug and surau. And there are also additional name attached in mosque names like Masjid Jami’, Masjid Agung, Masjid Raya, etc. This diversity is related to its function, size, owner and existence.
The research questions are 1). How is the Lafadz use of mosque in Al-quran and 2). What is the definition of mosque in Al-Qur’an.
This research uses library research. Data collection method employed in this research is documenter method. The primary data is taken from Al-Qur’an and its meaning, Lisan al-Arab dictionary, al-Munjid dictionary, al-Wasith dictionary, al-Munawir dictionary, Mu’jam al- Mufahrosh li al-Fadzil Qur’an al-Karim, Mu’jam al-Mufahrosh li-Ma’ani al-Qur’an al-Adzim, Mu’jam al-Wafi li-Kalimat al-Qur’an al-Karim and other al-Quran dictionary, Tafsir Jalalain, Khasyiyah Sowi ala Tafsir al-Jalalain, Tafsir Ibnu al-Miqbas min Tafsir Ibnu Abas, Tafsir al- Wajiz lil-Wahidi, Tafsir Ibnu Katsir. And the secondary data is taken from Semantic book, magazine, article, and internet related to mosque meaning in al-Qur’an.
Data analysis technic uses 1) description, that is the researcher describe the meanings of word Sajada and Mosque from al-Qur’an, collect and clasify the ayah related to mosque and cite scholars’s argument like Mufassir and Ulama’ about the meaning of sajada and mosque in al- Qur’an. 2) analysis, that is to analyze by using alqur’an semantic approach Thosihiko Izuthsu. This analysis includes the forms of word sajada and mosuqe in al-Qur’an, the difference of meaning, words which show the meaning of mosque and its implication toward concept and function of mosque. The results of this research 1). The use of the word mosque in the al-Quran mentioned 28 times with various meanings. 22 times in the singular and the plural-shaped 6 times. nn2). The use of mosque meaning in al-qur’an in general including: Bait, Mushollah and Masjid. Bait is explained as the bulding history in Ismail and Ibrahim era, this is defferent from word mosque which its root word is sujud. It means obedient. Therefore, the real of mosque
meaning is a place to commit all activities (not only prayin) as manifestation of observence to Allah.
From the various names of mosque, it prefes to explain mosque alharam. It indicates that mosque alharam becomes general standard as worship place.
The meaning of lafadz of mosqur al-haram in alquran is based on its context which contain some meanings, such as: 1). Ka’bah, Baitullah, 2). Mosque al haram universally, 3). Makka city, 4). Haram ground universally that is makka city and its surroundings. From its function as kiblat, mosque al-Haram as a safe place and security assurance someone within it, no war around mosque, to stay in mosque, become Allah as the only God, tasbih, and praised Allah’s
name.
In homage, wear cloth and beatiful jewelry and use parfume when coming to mosque, attempst to guarantee primary need for someone who visit mosque al-Haram with full sincerity, don’t prohibit people who visit mosque, conviction motivation to mosque building based on taqwa because in this case al-Qur’an explains that there a2 conviction motivation of mosque. First, motivation of taqwa and motivation of devil. Therefore, it is forbiden to build mosque in the name of giving dziror, on the other hand the only mukmin who can mosque prosperious.
ABSTRAK
Di era ini banyak fenomena pembangunan Masjid yang bermewah-mewahan, masjid dibangun dimana-mana bahkan tidak jarang menggunakan istilah yang sedikit “aneh” seperti misalnya “Masjid di Jual 1.000.000,-00/1 m”. Di Ningxia, Tiongkok, masjid dibangun sampai berjumlah sekitar 4.000 Masjid. Dan bukan tidak mungkin jika setelah pembangunan masjid selesai justru malah jamaah kosong seakan fungsi dan peran masjid yang pernah terekam sejarah terlupakan oleh masyarakat sendiri. Di indonesia, tempat peribadatan (sholat) umat islam disamping dikenal dengan sebutan Masjid, juga dikenal beberapa sebutan lainnya, seperti surau, langgar, tajug, mushola. Untuk masjid pun dikenal juga sebutan tambahan, seperti masjid jami’ masjid agung, masjid raya, dll. Keragaman istilah ini terkait dengan fungsi, ukuran, kepemilikan dan keberadaannya.
Oleh karena itu peneliti merasa tertarik mengkaji makna Masjid dalam al-Qur’an dari segi bahasa dengan rumusan masalah 1) bagaimana pemakaian lafadz masjid dalam al-qur’an, 2) apa makna masjid dalam al-qur’an.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka (Library Risearch). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode (Documenter Methode). Data primer diambil dari al-qur’an dan terjemahnya, kamus lisan al-Arab, kamus al-Munjid, kamus al-Wasith, kamus al-Munawir, mu’jam al-Mufahrosh li al-Fadzil-Qur’an al-Karim, mu’jam al-Mufahrosh li ma’ani al-qur’an al-Adzim, dan kamus al-qur’an lainnya, tafsir Jalalain, Khasyiyah Showi ala Tafsir al-Jalalain, Tafsir Ibnu al-Miqbas min Tafsir Ibnu Abas, Tafsir al-Wajiz lil-Wahidi, Tafsir Ibnu Katsir. Adapun data skunder diambil dari buku ilmu semantik, majalah, makalah, atau pun internet yang berhubungan dengan makna masjid dalam al-qur’an.
Tehnik analisis data dengan: 1) deskripsi, yaitu peneliti menguraikan makna-makna kata Sajada dan Masjid yang terdapat dalam al-Qur’an, mengumpulkan dan mengelompokan ayat-ayat yang berhubungan dengan Masjid serta mengemukakan berbagai pendapat Mufassir dan para ulama tentang arti kata Sajada dan Masjid yang ada di dalam al-Qur’an. 2) Analisis, Yaitu menganalisis dengan menggunakan pendekatan teori semantik al-Qur’an Thosihiko Izuthsu. Analisa ini meliputi bentuk-bentuk kata Sajada dan Masjid dalam al-Qur’an, perbedaan makna, kata-kata yang menunjukan arti Masjid serta implikasi terhadap konsep dan fungsi Masjid
Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Pemakaian kata Masjid dalam Al-Qur’an disebutkan 28 kali dengan makna yang bermacam-macam. 22 kali berbentuk tunggal (دجسم) dan 6 kali berbentuk jamak (دجاسم). 2) Pemakaian makna masjid dalam al-qur’an secara umum meliputi: bait, musholla, dan masjid.
Bait sendiri dijelaskan lebih kearah sejarah pembangunan masa islmail dan ibrahim, hal ini berbeda dengan kata masjid yang jika mengingat akar katanya “sujud” bermakna tunduk dan patuh, maka hakikat masjid itu adalah tempat melakukan segala aktivitas (tidak hanya shalat) sebagai manifestasi dari ketaatan kepada Allah semata.
Dari sekian banyak kata masjid lebih banyak menerangkan masjid al-Haram yang dengannya menunjukan bahwa masjid al-haram menjadi standar umum tempat ibadah.
Adapun Makna Lafadz-Lafadz Masjid Al-Haram dalam Al-Qur’an sendiri berdasarkan konteksnya mengandung beberapa makna, antara lain:
1) Ka’bah, Baitullah
2) Masjid Al-Haram secara keseluruhan,
3) Kota Makkah,
4) Tanah Haram secara keseluruhan, yakni kota Makkah dan sekitarnya,
Dalam fungsinya sebagai kiblat, masjid Al-Haram sebagai tempat yang aman (Q.S. 9: 28) dan jaminan keamanan seseorang didalamnya (Q.S. Ali-Imran, 3: 97), dilarang berperang disekitar masjid (Q.S. Al-Baqarah, 2: 191), untuk beriktikaf, meng-Esakan Allah (Al jin 18), bertasbih dan menyerukan asma Allah (an-nur: 36).
Dalam penghormatannya: hendak pakaian dan perhiasan yang indah dan memakai wangi-wangian jika mau memasuki masjid (Q.S. Al-Araf, 7: 31), berusaha untuk saling menjamin kebutuhan pokok sesama orang yang mengunjungi masjid Al-Haram dengan penuh keikhlasan (Q.S., 9: 19), dilarang mencegah manusia yang hendak mengunjungi masjid (al baqoroh 114), motivasi pendirian bangunan mesjid didasarkan atas taqwa, karena dalam hal ini al-qur’an menjelaskan ada dua motivasi pendirian masjid: Pertama motivasi takwa dan kedua motivasi kejahatan (Q.S at-Taubah. 9: 107-110) oleh karenanya diharamkan untuk mendirikan masjid dengan maksud memberiakan dziror, disisi lain juga hanya orang-orang mukmin yang boleh memakmurkan masjid (at-Taubah: 18).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mustamar, Marzuki | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Meaning; the Words Mosque; Semantics of Qur'an; Makna; Lafadz-Lafadz Masji; Semantik Qur’an | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Arab | ||||||
Depositing User: | Moh. Iza Al Jufri | ||||||
Date Deposited: | 16 May 2018 10:39 | ||||||
Last Modified: | 16 May 2018 10:39 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11333 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |