Nurjannah, Ika (2017) Reinterpretasi konsep Ihdad perspektif Double Movement Theory Fazlur Rahman. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
14781032.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
مستخلص البحث
الإحداد زمن أحدّت فيه المرأة التي مات زوجها. وهو واجب، وفيه النواهى التي لابد للمرأة أن تجتنبها، منها التزيين و الخروج من الدار وغيرهما.ولكن الإحداد، كما يكون معناه فى كتب التراث، يحتاج على التفسير الجديدفى الزمن المعاصر لتطبيق العدالة و المساوة و إزالة المحُابة للمرأة.
هذا البحث يهتم باكتشاف الحل للمرأة المحدة في الزمن المعاصر ويتركز في: (1) تحليل الإحداد التفسيري بمساعدة نظرية الحركة المزدوجة لفضل الرحمن، (2) الموافقة بين تفسير الإحداد الجديد والحقائق المعاصرة
واعتبر هذا البحث من أنواع البحث النوعي. وأسلوب جمع البيانات منه دراسة الوثائق. وأما أسلوب التحليل فهو حد البيانات وتقديمها والاستنتاج.
وأما نتائج هذا البحث: (1) أن الإحداد والنواهي فيه لازم أن توافق على أحوال المرأة. ويجوز لها الكسب لنفسها وأولادها والتزين حسب حاجتها. (2) وأن تفسير الإحداد الجديد موافق على إظهار الإحداد بسبب وفاة زوج المرأة والمحافظة على شعور عائلته حتى لاتظن المرأة بالسوء. وهذا التفسير يزيل نظرية الإحداد القديمة التي تُظهر المحُابة للمرأة وأن هذا التفسير يسهم للمرأة والحكم على أنها تستطيع أن تكون في ولاية العامة ولاحد فيها وتفعل في زمن الإحداد.
ABSTRACT
Ihdad or during the mourning for a woman whom left passing a way by her husband\ is dead that is must done. In the ihda>d will founded the prohibitions that must done by woman, namely stylish perform, going out from home, and others. But in this modern era, concept of ihda>d need the reinterpretation to create the justice, equality and to be lost the discrimination for woman.
This research applied to find a way for woman whom are doing ihda>d in this modern epoch by using knife analysis the double movement theory Fazlur Rahman, with sub focus include: (1) Analysis interpretation ihda>d concept by using the double movement theory, (2) Relevance reinterpretation ihda>d concept by using the double movement theory toward modern islamic law development.
This research utilized a qualitative approachment. Collecting data method that use in this research is documenter study. Where as analysis data technical include data’s reduction, data’s presentation, and drawing conclusion.
The researching result shows that: (1) By using the double movement theory Fazlur Rahmanin reinterpretating ihda>d concept or during the mourning for a woman whom left passing a way by her husband, prohibition during waiting period and mourning period must be comfortable with a woman’s condition. The woman who are doing ihda>d is allowed to work and make a living her self and her children, and allowed to groom as the way she is. (2) Relevance from ihda>d concept in this modern era still relevant to show a sense of mourning on the husband death and watch over a feeling of a husband’s family side. But, certainly the new of ihda>d concept doesn’t need to do a manners any more which have happened before. That is discriminated a woman side. Because there is no woman role delimitation in the public sector when she have to do double roles in one time. A woman can shows her voice in the public sector and she can do her activity again without a load during ihdad
ABSTRAK
Ihdad atau masa berkabung bagi wanita yang ditinggal mati oleh suaminya merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan. Dalam berihda>d terdapat larangan-larangan yang harus dijauhi oleh seorang wanita, diantaranya adalah bersolek, keluar rumah, dan lain sebagainya. Namun di era modern saat ini konsep ihdad sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab fiqh klasikdirasa perlu dilakukan interpretasi kembali guna untuk merealisasikan konsep keadilan dan kesetaraan serta menghilangkan diskriminasi terhadap wanita.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi bagi wanita yang sedang berihdad di zaman modern dengan menggunakan pisau analisis teori double movement Fazlur Rahman, dengan sub fokus mencakup: (1)analisis konsep ihda>d perspektifdouble movement theory, (2) relevansi konsep ihda>dperspektifdouble movement theory Fazlur Rahman terhadap pengembangan hukum keluarga Islam modern.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi dokumenter.Sedangkan teknis analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dengan digunakannya teori double movement Fazlur Rahman dalam menginterpretasikan konsep ihda>d atau berkabung oleh wanita yang ditinggal mati oleh suaminya, larangan selama dalam masa menunggu dan masa berkabung harus berkesesuaian dengan keadaan seorang perempuan itu sendiri. Wanita yang berihda>d diperbolehkan untuk bekerja menafkahi dirinya dan anak-anaknya, serta diperbolehkan berdandan ala kadarnya. (2) Relevansi dari konsep ihda>d yang baru ini masih relevan untuk menunjukkan rasa berkabung atas kematian suami dan menjaga perasaan pihak keluarga suami. Namun tentunya konsep ihda>d yang baru tersebut tidak perlu lagi melakukan tatacara sebagaimana yang ada sebelumnya yaitu mendiskriminasikan pihak perempuan. Agar tidak ada lagi pembatasan peran perempuan di sektor publik saat ia harus berperan ganda dalam satu waktu
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hamidah, Tutik and Yasin, Noer | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | الإحداد; نظرية الحركة المزدوجة; فضل الرحمن; Ihdad; double movement theory; Fazlur Rahman; Ihdad; double movement theory; Fazlur Rahman | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 15 May 2018 14:40 | |||||||||
Last Modified: | 14 Jun 2023 14:27 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11328 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |