Showabi, Ahmad Idus (2017) Pembangunan hotel dan kafe di Sempadan Pantai Tegalsambi Kabupaten Jepara: Perspektif Undang-undang no 1 tahun 2014 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan maqâshid al- Syarî’ah Imâm al-Syâthibiy. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (FullText)
13220219.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
INDONESIA:
Kawasan pantai merupakan kawasan yang rentan terhadap perubahan, baik perubahan yang disebabkan oleh alam itu sendiri, ataupun oleh manusia, oleh sebab itu kawasan sempadan pantai sangat diperlukan untuk mengurangi hal tersebut. Kabupaten Jepara merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang mempunyai banyak kawasan pantai karena Kabupaten Jepara terletak di wilayah pesisir pantai utara Jawa tengah, salah satu pantai di Kabupaten Jepara adalah pantai Tegalsambi dan yang pada prakteknya terdapat banyak bangunan hotel dan kafe yang berdiri di sempadan pantainya, dan dalam skripsi ini mencoba melihat fenomena tersebut menggunakan Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dan maqashid syariah al-syâthibiy
Penelitian ini memeiliki dua rumusan masalah yaitu; Bagaimana tinjauan Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil terhadap pembangunan hotel dan kafe di sempadan pantai Tegalsambi Kabupaten Jepara dan bagaimanapembangunan hotel dan kafe di sempadan pantai Tegalsambi Kabupaten Jepara ditinjau dari Maqâshid al-syarî’ah Imâm al-Syâhtibiy.
Metode penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan datadengancara wawancara, dokumentasi dan observasi langsung. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunkan analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini, diperoleh dua kesimpulan, pertama, Bahawa jelas Undang-Undang No 1 Tahun 2014 Tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil menyatakan bahwa kawasan sempadan pantai tidak boleh didirikan bangunan dan dampak di Pantai Tegalsambi pantai menjadi sulit di akses oleh masyarakat luas, juga masalah sampah yang semakin parah, keduajika di pandang menggunakan maqashid syariah al-syâthibiy yang titik tekannya adalah kemaslahatan. Pada prakteknya tidak mengindahkan peraturan pemerintah, mempersulit masyarakat mengakses pantai juga permasalah sampah yang di timbulkan, maka pembangunan hotel dan kafe tersebut mencedrai kebutuhan primer dan sekunder manusia dalam hal maqashid syariah al-Syâthibiy
ENGLISH:
Beach area is an area which is vulnerable to change, both caused by nature or by human. Therefore, beach border is needed to decrease it. Jepara city is one of Indonesia’s cities that have many beaches because Jepara is located on north coast of Central Java. One of beach in Jepara city is Tegalsambi beach where hotels and cafes are located along north coast. In this research, researcher wants to analyze that phenomena using Law Number 1Year 2014 about management of coast area and small islands and maqashid syariah al-syâthibiy.
This research contains two research questions, those are: how does Law Number 1 Year 2014 take a look at management of coastal area and small islands due to construction of hotels and cafes on coast of Tegalsambi Jepara city and how construction of hotels and cafes do on coast of Tegalsambi Jepara city according to maqashid syariah al-syâthibiy.
Research method which is used by researcher is empirical law research using descriptive qualitative approach. Then, data source that is used is primer and seconder. To collect the data, researcher uses interview, documentation, and direct observation. Data analysis which is used in this research is descriptive qualitative analysis.
The result from this research divided into two parts. The first, Law Number 1 Year 2014 about management of coastal area and small islands stated that coastal area is forbidden to construct buildings because the effect of it is complicating the access to Tegalsambi beach. Moreover, the problem of waste is getting worse. The second, according to maqashid syariah al-syâthibiy which focused on the benefit of society and in practice do not heed the government regulations, complicating government in accessing of beach, and problem of waste. Then, the construction of hotels and cafes injure primer and seconder needs of human in terms of maqashid syariah al-Syâthibiy
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jundiani, Jundiani | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Sempadan pantai; pembangunan; hotel dan kafe; dan Maqâshid al – Syariah; Boarder of Beach; Constuction of Hotel and Cafe; and Maqâshid al- Syariah | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Zuhria Sulkha Amalia | ||||||
Date Deposited: | 19 Jul 2018 14:18 | ||||||
Last Modified: | 19 Jul 2018 14:18 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11325 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |