Fahimah, Nor Fathin (2017) Utilization of instagram bot followers according to fiqh al-Muamalah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
13220177.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
ENGLISH:
Instagram is one of the most popular social media among internet users in Indonesia. Recorded during 2016, instagram users in Indonesia reached 19.9 million users. In its development instagram utilized by the online business as a tool to promote its products to online market. In order to be an effective tools of online marketing, the instagram account used should have many followers. In addition, the number of followers can be used as a reference to determine the advertising rate or widely known as endorsement. Therefore, many online businesses are utilizing bot followers to increase the number of followers massively in a short period of time.
In this research, there are two problem formulation discussed, first is about how bot followers work in increasing the advertising rates. Then, the second is a fiqh al-muamalah review against its utilization.
This research is a normative legal research using statute approach and conceptual approach. The method of collecting legal materials used is documentation method, which is collecting written data obtained from various sources. Legal materials analysis method conducted is editing of legal materials, classification of legal materials, analyze the legal materials that have been classified, and draw conclusions from the results of the analysis has been done.
The results obtained from this research that bot followers is a fake account run by a computer program. The number of bot followers on an instagram account determines the advertising rates offered, so the more bot followers he has, the more expensive advertising rates offered. Based on this, the utilization of bot followers analogous to the sale and purchase of najasy, where there is a mock offer to increase the price of goods. In this case the bot followers act as al-naajisy, i.e. the fake bidder in order to increase the advertising rates.
INDONESIA:
Intagram merupakan salah satu media sosial terpopuler diantara para pengguna internet di Indonesia. Tercatat selama tahun 2016, pengguna instagram di Indonesia mencapai 19,9 juta pengguna. Pada perkembangannya instagram dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis online sebagai salah satu sarana untuk mempromosikan produknya. Agar dapat menjadi sarana pemasaran online yang efektif, maka akun instagram yang digunakan harus memiliki banyak followers. Selain itu, jumlah followers yang dimiliki dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan tarif pemasangan iklan atau yang disebut sebagai endorse. Oleh karena itu, banyak pelaku bisnis online yang memanfaatkan bot followers untuk meningkatkan jumlah followers yang dimiliki dalam waktu singkat.
Dalam penelitian ini, tedapat dua rumusan masalah yang dibahas, pertama yaitu tentang cara kerja bot followers dalam meningkatkan tarif pemasangan iklan. Kemudian yang kedua adalah tinjauan fikih muamalah terhadap penggunaannya.
Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif yang menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu mengumpulkan data tertulis yang diperoleh dari berbagai sumber. Metode analisis bahan hukum yang dilakukan adalah pemeriksaan bahan hukum, pengklasifikasian bahan hukum, menganalisis bahan hukum yang telah diklasifikasikan, dan menarik kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan.
Hasil yang didapat dari penelitian ini bahwa bot followers adalah akun palsu yang dijalankan oleh program komputer. Jumlah bot followers yang dimiliki suatu akun instagram menentukan harga iklan yang ditawarkan, sehingga semakin banyak bot followers yang dimiliki, maka harga pemasangan iklan pun meningkat. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan bot followers dianalogikan kepada jual beli najasy dimana terjadi penawaran pura-pura untuk meningkatkan harga barang. Dalam hal ini bot followers bertindak sebagai al-naajisy, yaitu pelaku penawaran palsu agar dapat meningkatkan harga pemasangan iklan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Jundiani, Jundiani | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Bot Followers; Instagram; Fiqh Al-Muamalah; Bot Followers; Instagram; Fikih Muamalah | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Nur Fitriani | ||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2018 10:48 | ||||||
Last Modified: | 26 Jul 2018 10:48 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11264 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |