Responsive Banner

الأضداد عند ابن الأنباري وابن درستويه: دراسة تحليلية مقارنة

Maghfiroh, Zulvatul (2015) الأضداد عند ابن الأنباري وابن درستويه: دراسة تحليلية مقارنة. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img]
Preview
Text (Fulltext)
11310010.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

مستخلص البحث

إن اللغة العربية فيها الظواهر المتنوعة والأضداد أحد منها ورأى بعض اللغويين أنه نوع من المشترك اللفظي، لأن الأضداد يدل على المعنيين المتضادين والمشترك يدل على المعاني المختلفة ويحتوي المعنى المتضاد. ووجوده في العربية هناك اختلاف اللغويين فيه وهم ناقشوا هذه الظاهرة نوع من الألفاظ في العربية وألفوا كتبا فيه. أحد منهم ابن الأنباري وابن درستويه اللذان اهتما الأضداد وتحدثا عنه وأعطا الحجج فيه وألفا كتابا فيه.

واعتبارا مما سبق وجدت الباحثة أسئلة البحث وهي 1) ما هو وجه الشبه عن الأضداد عند ابن الأنباري وابن درستويه ؟، 2) ما هو وجه الاختلاف عن الأضداد عند ابن الأنباري وابن درستويه ؟، 3) ما العوامل تؤثر آراء ابن الأنباري وابن درستويه في الأضداد؟
هذا البحث الجامعي الدراسة المكتبية (Library Research). والمصدر الأساسي فيه هو الأضداد لابن الأنباري وتصحيح الفصيح لابن درستويه، والمصدر الثانوي هو الكتب والمقالات والمجلات والمراجع المتعلقة بموضوع هذا البحث. وتجمع الباحثة البيانات باستخدام الطريقة المكتبية. وتحلل الباحثة البيانات بتحليل التصنيف (Taxonomy Analysis). وكذلك المقارنة (Comparative Analysis) أرادت الباحثة أن تستخلص صور بمقارنة أوجه الشبه والخلاف عن الأضداد عند ابن الأنباري وابن درستويه.

نتائج هذا البحث الجامعي هي (1) وجه الشبه عن الأضداد عند ابن الأنباري وابن درستويه هو الآراء في أصل الأضداد، رأى ابن الأنباري أن أصل الأضداد من وضع واحد أو وضعين وابن درستويه ذهب هذا الرأي أيضا، (2) وأما وجه الاختلاف عن الأضداد عندهما، أ. وجود الأضداد في اللغة، رأى الأنباري أن الأضداد أحد من ظواهر اللغة العربية ورأى ابن درستويه أن الأضداد ليس في اللغة العربية، ب. تعريف الأضداد، ابن الأنباري ذكر تعريف الأضداد في كتابه ضمنيا، أنه الحروف الدالة على المعاني المتضادة، وابن درستويه لم يذكر تعريف الأضداد، ج. شروط الأضداد، ابن الأنباري ذكر شروط الأضداد في كتابه ضمنيا، والشروط عنده أربعة، وابن درستويه لم يذكر شروط الأضداد، د. أنواع الأضداد، ذكر أنواع الأضداد بأمثلته في كتابه ضمنيا، والأنواع عنده عشرون، وابن درستويه لم يذكر أنواع الأضداد، ه. موقفهما في الأضداد، ابن الأنباري أحد اللغويين اتفق وجود الأضداد وهو من الموسعين في إدخال الكلمة في الأضداد وفي بعض النص هو مبالغون أيضا في التوسيع، وابن درستويه أحد اللغويين أنكر الأضداد ويدخله المضيقين في الأضداد بعض علماء اللغة. (3) العوامل تؤثر آرائهما في الأضداد هي مذهبهما في اللغة، وأساتيذهما في اللغة.

ABSTRACT

Arabic Language has various phenomenon and one of them is al-addad (antonym). The linguists suggest that antonym is kind of musytarak lafdzi (homonym), it’s because of antonym is word that indicate two opposite meanings, and homonym is word that indicate different meanings, including opposite meanings. Existence of antonym in Arabic language bring different opinions up among linguist, they discussed this phenomenon about antonym is kind of phonation in Arabic language and they wrote books about antonym. One of linguist who gave big attention in antonym is Ibnu Al-Anbari and Ibnu Durustawaih, they discussed and wrote books about antonym.

Based on the backgrounds, this research is conducted with three problems, 1) What is the similarity of Ibnu Al-Anbari’s opinions and IbnuDurustawaih’s opinions about antonym?, 2) What is the difference of Ibnu Al-Anbari’s opinions and IbnuDurustawaih’s opinions about antonym?, 3) What is the factors which influenced Ibnu Al-Anbari’s opinions and IbnuDurustawaih’s opinions about antonym?.

This research is library research. The data are primarily collected from Al-Addad by Ibnu Al-Anbari and Tashih Al-Fasih by Ibnu Durustawaih, and secondary collected from the books, essay, articles, and references about this research’s topic. The data are collected using library research. The researcher uses Taxonomy analysis and comparative analysis since she tries to describe potrayal about similarity and difference Ibnu Al-Anbari’s opinions and Ibnu Durustawaih’s opinions about antonym.

The result of this study is, 1) The similarity of Ibnu Al-Anbari’s opinions and Ibnu Durustawaih’s opinions about antonym is source of al-addad, Ibnu Al-Anbari said that antonym is from one place or two place, and Ibnu Durustawaih said that too, 2) The differences Ibnu Al-Anbari’s opinions and Ibnu Durustawaih’s opinions about antonym is, a. existence of antonym, Ibnu Al-Anbari said that antonym is one of language phenomenon in Arabic but Ibnu Durustawaih said antonym is not phenomenon in Arabic Language, b. The meaning of antonym, Ibnu Al-Anbari cited the meaning of antonym implicit in his book, he said antonym is word indicate two opposite meanings but Ibnu Durustawaih never gave the meaning of antonym, c. The conditions of antonym, Ibnu Al-Anbari said the conditions of antonym implicit in his book, and he said the conditions is four, but Ibnu Durustawaih never gave the conditions of antonym, d. The kinds of antonym, Ibnu Al-Anbari said the kinds of antonym implicit with the examples in his book, and he said the kinds of antonym is twenty, but Ibnu Durustawaih never gave the kinds of antonym, e. Their position in study of antonym, Ibnu Al-Anbari is one of the linguist who agreed the existence of antonym and he is linguist who not fix the limit of word that categorized in antonym and in the other term he overstated of that, but Ibnu Durustawaih is one of the linguist whodenied antonym and the other linguist put his in the linguist who fix the limit of word that categorized in antonym, 3) The factors which influenced Ibnu Al-Anbari’s opinions and Ibnu Durustawaih’s opinions about antonym is school of their though in language and their teacher in language.

ABSTRAK

Bahasa arab mempunyai fenomena yang bermacam-macam dan salah satunya adalah al-addad (antonim). Sebagian ahli bahasa (linguist) berpendapat bahwa al-addad adalah salah satu jenis musytarak al-lafdzi (homonim) karena al-addad adalah kata yang memiliki arti yang berlawanan dan musytarak al-lafdzi adalah kata yang memiliki arti yang berbeda-beda termasuk arti yang berlawanan. Keberadaan al-addad dalam bahasa arab memunculkan banyak perbedaan pendapat diantara para linguist, mereka mendiskusikan fenomena ini kaitannya dengan al-addad termasuk jenis lafad dalam bahasa arab dan mereka mengarang buku-buku tentang al-addad. Salah satu linguist yang menaruh perhatian besar pada al-addad adalah Ibnu Al-Anbari dan Ibnu Durustawaih, mereka membahas dan mengarang buku tentang al-addad.

Berdasarkan hal di atas, peneliti menemukan rumusan masalah sebagai berikut, 1) Apa persamaan pendapat Ibnu Al-Anbari dan Ibnu Durustawaih mengenai al-addad?, 2) Apa perbedaan pendapat Ibnu Al-Anbari dan Ibnu Durustawaih mengenai al-addad?, 3) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran Ibnu Al-Anbari dan Ibnu Durustawaih mengenai al-addad?.

Jenis penelitian ini adalah kepustakaan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku Al-Addad karya Ibnu Al-Anbari dan Tashih Al-Fasih karya Ibnu Durustawaih, dan sumber data sekunder adalah buku, makalah, jurnal, dan referensi yang berkaitan dengan tema penelitian ini. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik kepustakaan. Dan peneliti menggunakan taksonomi analisis dalam menganalisis data, selain itu peneliti juga menggunakan analisis komparatif yang mana peneliti ingin mengungkapkan gambaran-gambaran mengenai persamaan dan perbedaan al-addad menurut Ibnu Al-Anbari dan Ibnu Durustawaih dengan cara membandingkannya.

Hasil penelitian ini adalah, 1) persamaan pendapat antara Ibnu Al-Anbari dan Ibnu Durustawaih adalah pendapat mengenai asal al-addad, Ibnu Al-Anbari berpendapat bahwa asal al-addad adalah dari satu kabilah atau dua kabilah, dan Ibnu Durustawaih juga bependapat serupa, 2) perbedaan pendapat antara Ibnu Al-Anbari dan Ibnu Durustawaih adalah, a. keberadaan al-addad dalam bahasa Arab, Al-Anbari berpendapat bahwa al-addad salah satu fenomena bahasa Arab sedangkan Ibnu Durustawaih berpendapat bahwa al-addad tidak ada dalam bahasa Arab, b. pengertian al-addad, Ibnu Al-Anbari menyebutkan pengertian al-addad secara tersirat dalam bukunya, menurutnya al-addad adalah kata yang memiliki arti yang berlawanan, sedangkan Ibnu Durustawaih tidak pernah memberikan pengertian al-addad, c. syarat al-addad, Ibnu Al-Anbari menyebutkan syarat al-addad secara tersirat dalam bukunya, menurutnya syarat al-addad ada empat, sedangkan Ibnu Durustawaih tidak pernah menyebutkan syarat al-addad, d. jenis al-addad, Ibnu Al-Anbari menyebutkan jenis al-addad beserta contohnya secara tersirat dalam bukunya, menurutnya jenis al-addad ada dua puluh, sedangkan Ibnu Durustawaih tidak pernah menyebutkan jenis al-addad, e. posisi mereka dalam kajian al-addad, Ibnu Al-Anbari adalah salah satu linguist yang setuju dengan eksistensi al-addad dan dia adalah linguist yang tidak memberikan batasan dalam kata yang bisa dikategorikan al-addad dan dalam beberapa redaksi dia berlebihan dalam memberikan kelonggaran mengenai kata yang masuk kategori al-addad, sedangkan Ibnu Durustawaih salah satu linguist yang mengingkari al-addad dan sebagian linguist lain memasukkannya dalam linguist yang sangat ketat mengenai kategori kata yang bisa masuk al-addad, 3) faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran mereka dalam al-addad adalah madzhab mereka dalam bidang bahasa dan pengaruh guru bahasa mereka.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisor: Firdausi, M. Anwar
Contributors:
ContributionNameEmail
UNSPECIFIEDFirdausi, M. AnwarUNSPECIFIED
Keywords: الأضداد; ابن الأنباري; ابن درستويه; Antonym; Ibnu Al-Anbari; Ibnu Durustawaih; Antonim; Ibnu Al-Anbari; Ibnu Durustawaih
Departement: Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Depositing User: Moh. Iza Al Jufri
Date Deposited: 08 May 2018 14:17
Last Modified: 03 May 2023 14:04
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11227

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item