The practice of additional money lending in Islamic law perspective: Study on Desa Serabi Timur Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan

ENGLISH:

Loan borrowing is one of the muamalah common in daily activities of the community. In Desa Serabi Timur Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan, this activity is called by Qard or debts. While among the community of Desa Serabi Timur known as loan borrowing. In practice, there are additional loans when repayment of the loan, while the practice of conflicting and incompatible with what has been mentioned in KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah).

In this research, there is two problems formulation. First, how does the practice of additional money lending in Desa Serabi Timur Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan? Second, how does the practice of additional money lending in Islamic law perspective?

This research includes the empirical law research. The kind of approach is use socio-legal research. The technique of data collection is observation, interview, and documentation. In this research, the data analysis technique is editing(check the data), classifying (classification), verifying (verification), analysis and the lastconcluding (conclusion).

In this study the conclusion to be drawn: that the practice of additional money lending that occurs among community of Desa Serabi Timur Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan is the practice of loan borrowing by the presence of an additional loan refund when it is often done by the community, and that it law practice should not cause in KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah) does not allow the existence of the additional refund loans except in voluntary without any compulsion.

INDONESIA:

Pinjam meminjam merupakan salah satu bentuk bermuamalah yang sering terjadi pada aktifitas masyarakat sehari-hari. Di Desa Serabi Timur Kecamtan Modung Kabupaten Bangkalan, kegiatan ini disebut Qard atau utang piutang. Sedangkan dikalangan masyarakat Desa Serabi Timur sendiri dikenal dengan sebutan pinjam meminjam. Dalam praktek peminjaman ini terdapat tambahan ketika pengembalian, sedangkan praktek peminjaman tersebut bertentangan dan tidak sesuai dengan apa yang telah disebutkan dalam KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah).

Ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana praktek penambahan uang pinjaman di Desa Serabi Timur Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan?. Kedua, bagaimana praktek penambahan uang pinjaman dalam perspektif hukum Islam?.

Penelitian ini termasuk penelitian hukum empiris dan pendekatanyuridis sosiologis.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah; observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tahapanan alisis data dalam penelitian ini adalah; editing (memeriksa data), klasifikasi data (classifying), verifikasi (verifying), analisis data (analyzying)dan terakhir kesimpulan(concluding).

Dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan: Bahwa praktek penambahan uang pinjaman yang terjadi dikalangan masyarakat DesaSerabi Timur Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan merupakan praktek pinjam meminjam dengan adanya tambahan ketika pengembalian uang pinjaman yang seringdilakukanolehmasyarakat, dan praktek tersebut hukumnya tidak boleh sebab dalam KHES (Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah) tidak memperbolehkana danya tambahan dalam pengembalian uang pinjaman kecuali dengan sukarela tanpa adanya paksaan.