Pasaribu, Aulia Rahman (2017) Dana jaminan hari tua di Indonesia perspektif Maqasid Asy-Syariah: Studi peraturan pemerintah nomor 60 tahun 2015 tentang penyelenggaraan program jaminan hari tua. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
13220083.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Pemberlakuan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 60 tahun 2015 tentang program Jaminan Hari Tua, berimbas pada banyaknya peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ketenagakerjaan yang mencairkan dana Jaminan Hari Tua walaupun belum memasuki usia pensiun. Adanya peraturan itu menjadi celah bagi para peserta BPJS ketenagakerjaan untuk dapat mencairkan manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) sebelum memasuki usia pensiun dengan dasar Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan pengunduran diri. Peraturan Pemerintah tersebut di nilai tidak sesuai dengan filosopi Jaminan Hari Tua (JHT).
Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana program dan realisasi dana Jaminan Hari Tua di Indonesia. Selain rumusan masalah tersebut penelitian ini juga akan membahas tinjauan maqasid asy-syariah terhadap program dan realisasi pencairan dana Jaminan Hari Tua.
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif atau penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Yaitu dengan mengkaji PP nomor 60 tahun 2015 tentang program Jaminan Hari Tua (JHT) dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (PERMENAKER) nomor 19 tahun 2015 tentang tata cara dan persyaratan pembayaran manfaat Jaminan Hari Tua perspektif maqasid asy-syariah.
Hasil pengkajian dan pembahasan menunjukkan bahwa Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2015 tentang program dan peraturan turunannya tidak sesuai dengan maqasid asy-syariah. Kebolehan para peserta mengambil manfaat Jaminan Hari Tua sebelum memasuki usia pensiun menyebabkan banyak peserta JHT mencairkan dana manfaat JHT di usia produktif. Hal tersebut menyebabkan para peserta tersebut tidak memiliki persiapan yang baik untuk hari tua mereka kelak. Dana yang seharus dapat dipergunakan di hari tua, sebagai pengganti terputusnya penghasilan akan habis dipergunakan ketika mereka masih di usia yang produktif. Seharusnya, dana tersebut dapat dipergunakan untuk modal usaha yang tidak memerlukan tenaga yang tidak begitu besar ketika sudah pensiun kelak.
ENGLISH:
Enforcement of government regulations number 60 year 2015 about retired plan, an impact of many entrant of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) employment that find the fund before the day of retired. This regulation is giving the chance for the entrant of Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) employment to find the fund before the day of retired using the reason of work termination. This Government Regulation is not in accordance with the philosophy of retired plan.
According to the background, the problem that will be discussed in this research is about how the program and the realization of fund of retired plan in Indonesia. Beside that research problem, this research is also discussing about the review of Maqosid Asy-Syari’ah through the program and realization of finding fund of retired plan.
This research is included as normative law research and library research using statute approach and conceptual approach. That is by studying government regulation number 60 year 2015 about retired plan and the regulation of minister of employment number 19 year 2015 about procedures and payment terms the benefits of retired plan according to perspective of Maqosid As-Syari’ah.
The result of studying and discussing has shown that government regulation number 60 year 2015 about program and derivative regulation is not accordance with Maqosid As-Syari’ah. Allowing of entrant to take the benefit of retired plan before the day of retired bring about many entrant of retired plan to find the fund of retired plan at the productive age. That caused the entrant do not have a good preparation for their old age. The fund which is supposed to be used in their old future, as the substitution of the breakdown of income will be finished when they are in the productive age. Necessarily, the fund can be used as the modal of business that does not need to powerful when they are in the old future
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hamdan, Ali | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Jaminan Hari Tua (JHT); Usia Pensiun; Maqasid Asy-Syariah; Retired Plan; Retired Age | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Laily Nur Isnaini | ||||||
Date Deposited: | 21 Aug 2018 14:55 | ||||||
Last Modified: | 21 Aug 2018 15:16 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11157 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |