Farah, Tamara Laylatul (2017) Kerjasama antara nelayan ikan hias dan pengusaha ikan hias di Pantai Kampe Desa Bangsring Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi prespektif hukum Islam. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13220126.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Desa Bangsring terkenal sebagai salah satu daerah pemasok ikan hias terbesar di Indonesia, hal tersebut yang mendorong masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar dengan mencari ikan hias. Pengusaha ikan hias melakukan kerjasama ijarah dengan nelayan ikan hias. Tapi, pemberian upah yang tidak menentu berpotensi menimbulkan konflik diantara keduanya. Karena, dalam praktik kerjasama harus ada kesepakatan mengenai upah dan harus sesuai dengan Hukum Islam.
Penelitian ini terdapat dua rumusan masalah, yaitu: 1) Bagaimana praktik kerjasama antara nelayan ikan hias dan pengusaha ikan hias di pantai Kampe desa Bangsring kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi? 2) Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap praktik kerjasama antara nelayan ikan hias dan pengusaha ikan hias di pantai Kampe desa Bangsring kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi? Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan studi dokumen. Kemudian, dalam analisis data dilakukan melalui tahap-tahap yaitu pemerikasa data, klasifikasi, verifikasi, analisis, dan pembuatan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa : 1) Dalam praktik kerjasama tersebut, nelayan ikan hias meminta sejumlah uang sebagai modal untuk digunakan membeli kebutuhan dalam mencari ikan hias, setelah mencari dan mendapatkan ikan hias, ikan hasil tangkapan diserahkan kepada pengusaha ikan hias untuk dijual dan besaran upah yang akan pengusaha berikan tergantung dari ikan hias tangkapan nelayan dikurangi dengan pinjaman modal awal. 2) Dalam pandangan Hukum Islam, praktik kerjasama nelayan ikan hias dan pengusaha ikan hias termasuk dalam akad murakkabah dengan jenis al-’Uqûd al-Mukhtalifah yaitu akad yang berbeda. Karena terdapat dua akad dalam kerjasama tersebut. Yang pertama akad qardh yaitu pinjaman modal sebelum nelayan ikan hias mencari ikan hias, dan yang kedua adalah akad ijarah atas hasil tangkapan yang nelayan ikan hias dapatkan. Termasuk dalam al-’Uqûd al-Mukhtalifah juga karena akad tersebut terpisah dan tidak dapat di gabungkan, qardh masuk dalam akad Tabarru’ dan Ijarah masuk dalam akad Tijari.
ENGLISH:
Bangsring Village is well known as one of the largest ornamental fish supplier areas in Indonesia, which encourages people to fulfil market demand by looking for ornamental fish. Ornamental fish entrepreneurs do ijara cooperation with ornamental fish fishermen. However, uncertain wage payments have the potential to create conflict on both. Because, there must be agreement on wages in the practice of cooperation and must be in ac
This research has two problems formulation, that is: 1) How is cooperation practice between fisherman and entrepreneur ornamental fish in Kampe beach Bangsring Village Wongsorejo District of Banyuwangi Regency? 2) How is the review of Islamic Law on cooperation practices between fisherman and entrepreneur ornamental fish in Kampe beach Bangsring Village Wongsorejo District of Banyuwangi Regency? This research uses field research type with qualitative descriptive approach. Sources of data used are primary data and secondary data with data collection methods using interviews and document studies. Then, the data analysis is done through the stages of examination of data, classification, verification, analysis, and making conclusions.
Based on the results of the study, the researcher concludes that: 1) In the practice of such cooperation, ornamental fish fishermen ask a sum of money as capital to be used to buy needs in search of ornamental, after searching and get ornamental fish, catch fish handed to ornamental fish entrepreneurs for sale and The amount of wage that the entrepreneur will give depends on the ornamental fish of the fisherman's catch being reduced by the initial capital loan. (2) In view of Islamic Law, the practice of ornamental fish fisherman and entrepreneurs cooperation included in akad murakkabah with al-'Uqûd al-Mukhtalifah is a different contract. Because there are two contracts in the cooperation. The first qardh contract is the capital loan before the ornamental fish fishermen looking for ornamental fish, and the second is the ijarah contract on the catch that the ornamental fish fishermen get. Included in al-'Uqûd al-Mukhtalifah also because the contract is separate and can not be combined, qardh is included as the agreement Tabarru' and Ijarah is included as the Tijari agreement.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Anam, Khoirul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Kerjasama; Ikan Hias; Hukum Islam; Cooperation; Ikan Hias; Islamic Law | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Durrotun Nafisah | ||||||
Date Deposited: | 31 Jul 2018 15:14 | ||||||
Last Modified: | 31 Jul 2018 15:14 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/11153 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |