Strategi kepala sekolah Madrasah dalam membangun budaya kerja produktif guru di Madrasah Aliyah Swasta : Studi multisitus di Madrasah Aliyah An-Nusyur dan Madrasah Aliyah Darul Ihsan Pragaan Sumenep

ABSTRAK

Munculnya konsep budaya kerja bisa jadi berangkat dari ketidakpuasan terhadap hasil, ataupun pencapaian tujuan yang kurang memuaskan. Hal itu dipicu oleh cara bekerja para karyawan dalam organisasi, yang biasanya identik dengan birokrasi yang berbelit-belit, kurang terbuka dengan orang lain, lamban bekerja, kaku, serta kurang percaya pada kemampuan orang. Perubahan dalam budaya kerja termasuk potensi, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi agar dapat meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu, agar lembaga pendidikan dalam upaya berdaya saing, berkualitas dan mampu menjawab persoalan dari masyarakat, perlu adanya strategi kiat-kiat khusus yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam membangun budaya kerja yang produktif demi memajukan lembaga pendidikan.

Adapun tujuan penelitian ini menfokuskan pada 3 hal yaitu; Pertama, Bagaimana konsep budaya kerja guru produktif di sekolah menurut kepala sekolah madrasah aliyah swasta di pragaan sumenep. Kedua, bagaimana langkah-langkah strategis kepala sekolah dalam membangun budaya kerja guru produktif dan Ketiga, Bagaimana kesulitan yang dihadapi kepala sekolah dalam membangun budaya kerja guru produktif.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi multisitus yang dilakukan di Madrasah Aliyah An Nusyur dan Madrasah Aliyah Darul Ihsan Pragaan Sumenep. Tehnik pengumpulan data menggunakan 1) wawancara, 2) observasi dan 3) dokumentasi. Adapun tahapan analisis data dilakukan dengan 1) cheeking (pengecekan), 2) organizing (pengelompokan), dan 3) coding.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Pertama, konsep budaya kerja produktif guru di Madrasah Aliyah An Nusyur meliputi a) guru yang mampu menyusun program pembelajaran, b) guru yang mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki, c) guru yang memahami terhadap pekerjaannya, d) guru yang mampu mengevaluasi hasil kinerjanya, dan e) guru yang kompetitif. Sedangkan Madrasah Aliyah Darul Ihsan adalah a) guru yang mampu merencanakan program pembelajaran, b) guru yang memahami profesinya; guru sebagai mentor siswa, menekankan pada pengembangan bakat dan guru yang visioner. Kedua, Langkah strategis yang dilakukan oleh kepala sekolah Madrasah Aliyah An Nusyur yaitu; a) membangun kebersamaan diantaranya dengan; forum silaturrahim, istighasah pagi, dan sholat berjamaah, b) Pengembangan SDM yaitu: MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), workshop kurikulum dan diklat dan seminar, c) studi banding dan d) membudayakan disiplin dan tanggung jawab.Sedangkan Langkah strategis yang dilakukan oleh kepala sekolah Madrasah Aliyah Darul ihsan yaitu; a) menerapkan budaya disiplin dan tanggung jawab, b) mengadakan diskusi rutin, c) pertemuan bulanan, d) MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), e) mengadakan workshop, f) pelatihan dibidang tehnologi dan g) kursus bahasa. Ketiga, Kesulitan yang dihadapi kepala sekolah Madrasah Aliyah An Nusyur antara lain; a) penunjang pembelajaran, b) akses internet yang terbatas, dan c) kesibukan lain guru Sedangkan Kesulitan yang dihadapi kepala sekolah Madrasah Aliyah Darul ihsan antara lain; a) sarana dan prasarana yang terbatas, b) kesiapan mental, dan c) guru mengajar tidak pada bidangnya.

ABSTRACT

The appearance of concept Productive work culture may be departing from dissatisfaction with the outcome, or reaches aim less satisfactory. It’s triggered by from employees organisation, usually identical with convoluted birocration, less opened with other, work slow, rigid, and not beleived to other ability. change in work culture including potential, application and development of science, technology in order to improve the quality of life. Because of it, so that educational institution in an effort to compete, quality and can answer from society problem. need to be specific strategies wich doing by head master of build Productive work culture in order to advance educational institutions.

The purpose of this study focuses on three things: First, how the concept of productive teacher work culture in school according to the head of private madrasah aliyah school in sumenep pragaan. Second, how are the principal's strategic steps in building a productive teacher work culture and Third, how is the difficulties faced by the principal in building a productive teacher work culture.

This reseach used a qualitative approach with a multisite study conducted in Madrasah Aliyah An Nusyur and Madrasah Aliyah Darul Ihsan Pragaan Sumenep. Data collection techniques used 1) interview, 2) observation and 3) documentation. The stages of data analysis is done by 1) cheeking (checking), 2) organizing (grouping), and 3) coding.

The results showed that; First, the concept of productive work culture of teachers in Madrasah Aliyah An Nusyur includes a) teachers who are able to develop learning programs, b) teachers who are able to develop their competencies, c) teachers who understand their work, d) teachers who are able to evaluate the results of their performance, and e) competitive teachers. While Madrasah Aliyah Darul Ihsan is a) a teacher who is able to plan a learning program, b) a teacher who understands his profession; teacher as a student mentor, emphasizes the development of gifted and visionary teachers. Second, the strategic steps taken by the principal of Madrasah Aliyah An Nusyur namely; a) build togetherness among others with; (b) Human Resource Development, ie: MGMP (Subject Teachers' Conference), curriculum workshops and training and seminars, c) comparative study and d) cultivate discipline and responsibility. While strategic steps undertaken by principal of Madrasah Aliyah Darul ihsan namely; a) apply a culture of discipline and responsibility, b) hold regular discussions, c) monthly meetings, d) MGMP (Subject Teacher Consultative), e) conduct workshops, f) technological training and g) language courses. Third, faced by the principal of Madrasah Aliyah An Nusyur, among others; a) the support of learning, b) limited internet access, and c) other busyness of the teachers. The difficulties faced by the principal of Madrasah Aliyah Darul ihsan, among others; a) limited facilities and infrastructure, b) mental readiness, and c) teachers are not teaching in their field.