Pengaruh keharmonisan keluarga terhadap kenakalan remaja (Juvenile delinquency) di SMK Bustanul Ulum Pamekasan Madura

INDONESIA:

Kenakalan Remaja merupakan kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri dan orang lain maupun linkungan. Sedangkan Keharmonisan Keluarga merupakan suatu keadaan dalam keluarga dimana didalamnya tercipta kehidupan beragama yang kuat, suasana yang hangat, saling menghormati, saling menghargai, saling pengertian, saling terbuka, saling menjaga dan diwarnai kasih sayang dan rasa saling percaya sehingga memungkinkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara serasi dan seimbang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran variabel bebas (keharmonisan keluarga) terhadap variabel terikat (kenakalan remaja) pada siswa di SMK Bustanul Ulum Pamekasan Madura. Dengan jumlah responden sebanyak 114 Siswa melalui metode pengumpulan data berupa skala. Adapun skala yang disebar berupa skala keharmonisan keluarga berjumlah 26 aitem valid dan skala kenakalan remaja (juvenile delinquency) berjumlah 28 aitem valid. Adapun teknik analisis data yang digunakan ialah analisis regresi sederhana.

Adapun hasil penelitian ini sebagai berikut, pada variabel keharmonisan keluarga koefisien alpha cronbach sebesar 0.892, Keharmonisan Keluarga, subjek yang tergolong kategori tinggi sekitar 28 orang (24.6%), kategori sedang sekitar 59 orang (51.8%) dan untuk kategori rendah sekitar 27 orang (23.7%). Pada variabel Kenakalan Remaja, subjek yang tergolong kategori tinggi sekitar 28 orang (24.6 %), kategori sedang 58 orang (50.9 %) dan kategori rendah 28 orang (24.6%).

Berdasarkan hasil analisis kedua variabel (keharmonisan keluarga dan kenakalan remaja) tidak terdapat pengaruh (rxy 0.092 dengan sig. > 0.05), yakni hubungan antara kedua variabel adalah sangat lemah dengan nilai 0.332 dan nilai signifikansinya di atas atau lebih besar dari 0.05. Sedangkan sumbangsih atau daya beda prediksi keharmonisan keluarga terhadap kenakalan remaja di SMK Bustanul Ulum Pamekasan Madura ini ditunjukkan dengan koefisien determinan r2 = 0.008 yang berarti bahwa 0,8 % kenakalan remaja ditentukan oleh keharmonisan keluarga.

ENGLISH:

Juvenile Delinquency is a tendency of teenagers to actand violate the rules that can result in harm and damage both to himself and others or the environment. The Family harmony is a situation in the family that is created a strong religious life, good atmosphere, mutual respect, mutual understanding, mutual open, mutual care and colored affection and mutual trust that allow children to grow and develop Harmonious and balanced.

This study aims at determining the role of independent variables (family harmony) on the dependent variable (juvenile delinquency) of students at SMK Bustanul Ulum Pamekasan Madura. With the number of respondents were as many as 114 students through the method of collecting data of form of scale. The scale that was scattered like family harmony scale amounted to 26 valid items and juvenile delinquency scale amounted to 28 valid items. The data analysis technique used simple regression analysis.

The results of this study showed, on the variables of family harmony coefficient alpha cronbach for 0.892, Family Harmony, subjects that was classified as high category was 28 people (24.6%), moderate category was 59 people (51.8%) and for low category was 27 people ( 23.7%). In the juvenile delinquency variable, subjects classified as high category were about 28 people (24.6%), moderate category was 58 people (50.9%) and low category was 28 people (24.6%).

Based on the results of the analysis of the two variables (family harmony and juvenile delinquency) there was no influence (rxy 0.092 with sig.> 0.05), namely the relationship between the two variables was very weak with the value of 0.332 and the significance value was greater than 0.05. While the contribution or differentiation prediction of family harmony toward juvenile delinquency at SMK Bustanul Ulum Pamekasan Madura was shown by determinant coefficient of r2 = 0.008 which meant that 0.8% of juvenile delinquency was determined by family harmony