Suyuti, Akhmad Imam (2014) Keanekaragaman dan kepadatan cacing tanah pada agroforestri berbasis kopi di Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
09620052 Pendahuluan.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
09620052 Indonesia.pdf Download (33kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
09620052 Inggris.pdf Download (28kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
09620052 Arab.pdf Download (497kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
09620052 Bab 1.pdf Download (518kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
09620052 Bab 2.pdf Download (951kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
09620052 Bab 3.pdf Download (694kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
09620052 Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
09620052 Bab 5.pdf Download (282kB) | Preview |
|
|
Text (References)
09620052 Daftar Pustaka.pdf Download (160kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
09620052 Lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Agroforestri merupakan gabungan ilmu kehutanan dengan agronomi, yang memadukan keselarasan antara intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan adalah salah satu cara untuk membantu mengoptimalkan hasil suatu bentuk penggunaan lahan secara berkelanjutan guna menjamin dan memperbaiki kebutuhan hidup masyarakat, juga untuk menjaga kesuburan tanah. Dalam menjaga kesuburan tanah cacing tanah merupakan salah satu parameter yang berperan sangat besar dengan menghancurkan secara fisik bahan organik menjadi humus, menggabungkan bahan yang membusuk pada lapisan tanah bagian atas, dan membentuk kemantapan agregat antara bahan organik dan bahan mineral tanah (Barnes, 1997 dalam Dwiastuti, 2009). Faktor fisik-kimia tanah sangat berpengaruh dalam kehidupan cacng tanah sehingga perlu untuk meneliti keanekaragaman dan kepadatan populasi cacing tanah. Pada tanah yang berbeda faktor fisika kimianya tentu keanekaragaman dan kepadatan populasi cacing tanahnya juga berbeda. Demikian juga, jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada suatu daerah sangat menentukan jenis cacing tanah dan kepadatan populasinya di daerah tersebut.
Keanekaragaman dan Kepadatan Cacing Tanah pada Agroforestri Berbasis Kopi di Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri diteliti pada bulan Oktober-November 2013. Lokasi pengambilan sampel pada lahan perkebunan kopi dan lahan perkebunan tumpang sari (kopi dan cabai) dengan metoda “Purposive Random” yaitu secara acak pada kedua lokasi penelitian dengan 3 kali ulangan. Pengambilan sampel pada setiap lokasi dilakukan menggunakan soil sampling ukuran 25x25x30 dengan 30 sampel.
Penelitian menunjukkan bahwa pada kedua lokasi ditemukan 3 genus cacing tanah yaitu: Pheretima, Pontocolex dan Lumbricus. Keanekaragaman yang paling tinggi terdapat pada lokasi I dengan Indeks Keanekaragaman 1,77 (keanekaragaman tergolong sedang). Kepadatan populasi cacing tanah yang paling tinggi adalah Pontocolex yang terdapat pada lokasi I dengan nilai kepadatan 0,49 individu/m2 dan nilai kepadata relatif 61,49%. Sedangkan korelasi antara semua jenis cacing yang ditemukan dengan faktor fisik-kimia (suhu, kelembaban, pH, C-organik dan kandungan N) secara umum tidak ada hubungan yang signifikan karena nilai signifikasi di bawah >0,5.
ENGLISH:
Agroforestry is combination between forest science with agronomic, which combines the harmony between the intensification of agriculture and forest conservation is one way to help optimize the results of a form of land use on an ongoing basis in order to ensure and improve the people's living needs, as well as to maintain soil fertility. In keeping soil fertility, earthworms are one of the parameters that play a very large by physically destroying the organic matter into humus, incorporating materials decompose in the upper soil layer, and the stability of aggregates formed between organic matter and mineral soil (Barnes, 1997 at Dwiastuti, 2009). Physical-chemical soil factors are very influential in the lives of the earthworms thus need to examine the diversity and population density of earthworms. At different soil physical factors and chemical diversity course soil worm population density is also different. Similarly, the type of plants are grown in an area largely determine earthworm species and population densities in the area.
Earthworm diversity and density of the Village Coffee Based Agroforestry Puncu Kediri District of Puncu observed in October-November 2013. Sampling sites on coffee plantations and intercropping plantations ( coffee and chili ) with the method of " purposive random " ie randomly on both sites with 3 replications . Sampling was performed at each site using a soil sampling size 25x25x30 with 30 samples.
Research shows that at both locations found three earthworm genuses namely : Pheretima , Pontocolex and Lumbricus . The highest diversity found in the location I with 1.77 Diversity Index ( diversity classified as moderate ) . Earthworm population density is highest Pontocolex contained in the location I with density values of 0.49 individu/m2 and kepadata relative value 61.49 %. The correlation between all types of worms found in the physical-chemical factors (temperature, humidity, pH, organic C and N content) in general there was no significant relationship for values below the significance > 0.5
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Suheriyanto, Dwi and Nashichuddin, Achmad | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Agroforestri; Keanekaragaman; Kepadatan; Cacing Tanah; Korelasi; Agroforestry; Biodiversity; Density; Earthworm; Correlation | |||||||||
Subjects: | 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0602 Ecology > 060207 Population Ecology | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi | |||||||||
Depositing User: | Dian Anesti | |||||||||
Date Deposited: | 10 Aug 2015 08:52 | |||||||||
Last Modified: | 10 Aug 2015 08:52 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1092 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |