Uji aktivitas ekstrak etanol biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap gambaran histopatologi hepar dan limpa pada Mencit (Mus musculus) yang diinfeksi Staphylococcus aureus

INDONESIA :

Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang bersifat invasif dan mampu menyebabkan berbagai penyakit termasuk sepsis. Setelah terjadi bakteremia, S. aureus dalam makrofag masuk ke dalam sirkulasi darah kemudian menyebar ke organ Reticulo Endothelial System terutama hepar dan limpa. Infeksi S. aureus menjadi serius karena meningkatnya resistensi terhadap antibiotik, sehingga penggunaannya menjadi tidak efektif dan mendorong pengobatan alternatif tanpa efek samping dari bahan alam salah satunya ialah biji alpukat yang mengandung flavonoid, saponin, dan alkoloid yang berpotensi sebagai antibakteri dan antioksidan pada bakteri gram positif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol biji alpukat terhadap gambaran histopatologi hepar dan limpa pada mencit yang diinfeksi S. aureus.

Penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan yang terdiri dari normal (tanpa infeksi S. aureus, tanpa terapi), kontrol positif (infeksi S. aureus, terapi helixim dosis 200 mg/kg BB), P0 (infeksi S. aureus, tanpa terapi), P1 (infeksi S. aureus, terapi ekstrak etanol biji alpukat dosis 600 mg/kg BB), P2 (infeksi S. aureus, terapi ekstrak etanol biji alpukat dosis 1200 mg/kg BB). Analisis data menggunakan ANOVA dengan α=1% untuk hepar dan α=5% untuk limpa. Hasil yang signifikan dilanjutkan ke uji Duncan.

Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji alpukat berpengaruh terhadap histopatologi hepar (p=0,001). Adapun signifikansi dari uji Duncan menunjukkan bahwa P0 berbeda nyata dengan keempat perlakuan lain serta P1dan P2 tidak berbeda nyata dengan perlakuan normal dan dengan kontrol positif. Adapun hasil uji ANOVA pada limpa menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji alpukat tidak berpengaruh terhadap histopatologi limpa (p=0,263).

ENGLISH :

Staphylococcus aureus is a gram-positive bacterium that is invasive and be able to cause various diseases, including sepsis. After bacteremia, S. aureus inside macrophages enter to the blood circulation then spread to other organs, especially the liver and spleen of Reticulo Endothelial System. S. aureus infection becomes serious because of increasing resistance to antibiotics, so its application becomes ineffective and increase alternative treatment from natural substances without the side effects, one of them is the avocado seed which contains flavonoids, saponins, and alkoloids that potential as an antibacterial and antioxidant on gram-positive bacteria. This study was conducted to determine the activity of the ethanolic extract of avocado seed on histopathology representative of mice’s (Mus musculus) liver and spleen infected by S. aureus.

This study is experimental, using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 5 replications consist of normal (without S. aureus infections, without therapy), positive control (S. aureus infection, helixim therapy), P0 (S. aureus infection, without therapy), P1 (S. aureus infections, extract therapy at dose of 600 mg/kg), P2 (S. aureus infection, extract therapy at dose 1200 mg/kg ). Data analysis using ANOVA with α = 1% for liver and α = 5% for spleen. A significant result is continued to Duncan test.

ANOVA test results showed that the ethanolic extract of avocado seed effect on liver histopathology (p = 0.001). The significance of the Duncan test showed that P0 significantly different from other treatments, P2 and P1 not significantly different from the normal treatment and positive control. The results of the ANOVA on the spleen showed that the ethanolic extract of avocado seed had no effect on spleen histopathology (p = 0.263).