Rhetorical figures analysis on Mike Pence’s speeches

ENGLISH:

Rhetorical figures are figurative language in the form of a single word or phrase. It can be a special repetition, arrangement, or a phrase with a specialized meaning not based on the literal meaning of the words. Rhetorical figures actually can help us as speaker and listener easier to understand and stay interested with the speaker said. This rhetorical figures which are divided into scheme and trope.

The present study aims to investigating rhetorical figures on Mike Pence’s speeches. The researcher need to find what kind of the rhetorical figures are used by Mike Pence in his first two speeches because the researcher thought that the first speeches were delivered by Pence must be memorable to create good impression for the audiences. Political speech is appropriate subject for this research because the use of rhetorical figures represents how the speaker grabs the attention of the audiences.

The result of the study showed that there are eight findings of rhetorical figures that answered this objective. The researcher found 5 data of rhyme, 3 data of chime, a datum of alliteration, 14 data of anaphora, 2 data of parison, a datum of antithesis, a datum of rhetorical question, and 5 data of metaphor. Based on sequence of rhetorical figures result, it can be seen that the researcher often used rhetorical figures in term of anaphorato attract the attention of the audience, beautify the sentence, create memorable sound and emphasize the idea of speeches.

This research contributed for students and the next researchers. The result is recommended as the references in learning and applying how to be a good speaker. Moreover, this research can enlarge the knowledge about analysing discourse in term of rhetorical figures for the next researchers. It would be better if the next researcher uses the same theory with the present study because it is clearer division in it. Moreover, rhetorical figures are not only appears in advertisement and speech but also in other field and theory, it would be good if the next researchers uses debate, text of news anchor, play script for the subject.

INDONESIA:

Jenis jenis retorik adalah bahasa kiasan dalam bentuk kata tunggal atau frase. Ini bisa berupa special pengulangan, pengaturan atau sebuah frase dengan arti spesial yang bukan berdasarkan makna sebenarnya dari kata kata. Jenis jenis retorik bias membantu mempermudah pembicara dan pendengar untuk mengerti dan selalu tertarik dengan apa yang dibahas oleh pembicara. Jenis retorik ini dibagi menjadi scheme dan trope.

Peneliitian ini bertujuan untuk menyelidiki penggunaan jenis retorik dalam pidato yang disampaikan oleh Mike Pence. Peneliti menyelidiki jenis bahasa retorik pada dua pidato pertama Pence karena peneliti menduga bahwa pidato awal yang disampaikan haruslah sangat berkesan untuk menciptakan interpretasi yang baik bagi penonton.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 8 penemuan dari jenis retorik yang menjawab objektif dari pembelajaran ini. Peneliti menemukan data yaitu 5 rhyme, 3 chime, 1 alliteration, 14 anaphora, 2 parison, 1 antithesis, 1 rhetorical question, dan 5 metaphor. Berdasarkan urutan retorik yang sering muncul, dapat dilihat bahwa pembicara sering menggunakan anaphora dalam pidato. Hal ini bertujuan untuk mengambil simpati penonton, memperindah kalimat, menciptakan kalimat menjadi mudah diingat dan menekankan ide dalam pidatonya.

Penelitian ini berkontribusi untuk pelajar dan peneliti selanjutnya. Hasil dari penelitian ini direkomendasikan sebagai salah satu sumber belajar dan menerapkan bagaimana menjadi pembicara yang baik. Bahkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan tentang analisis wacana dari jenis retorik untuk penelitian selanjutnya. Akan lebih baik jika peneliti selanjutnya dapat menggunakan teori yang sama dengan penelitian ini karena terdapat pembagian yang jelas di dalamnya. Lebih jauh lagi, jenis rhetoric tidak hanya muncul pada bahasa iklan dan pidato, akan tetapi juga bidang yang lain. Akan lebih baik jika peneliti selanjutnya mengambil debat, teks berita, naskah drama sebagai subjek dari penelitian.