Fatmawati, Erma (2015) Manajemen pengembangan kurikulum Pesantren Mahasiswa: Studi Multikasus di Pesantren Nuris II, Pesantren Putri Al-Husna dan Pesantren Ibnu Katsir Jember. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
12730013.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK
Pesantren mahasiswa merupakan fenomena yang berkembang dalam merespon kebutuhan mahasiswa untuk memperdalam ilmu agama. Pesantren ini merupakan model pengembangan dari pesantren salafiyah dan kholafiyah dalam membantu pengayaan ilmu keagamaan maupun pembinaan prilaku keberagaman mahasiswa. Untuk itu model pesantren ini membutuhkan manajemen khusus dalam pengembangan kurikulumnya. Penelitian ini berupaya menganalisis dan menemukan (1) karakteristik kurikulum Pesantren Nuris II, Pesantren Putri Al-Husna dan Pesantren Ibnu Katsir Jember (2) desain pengembangan kurikulum Pesantren Nuris II, Pesantren Putri Al-Husna dan Pesantren Ibnu Katsir Jember (3) Peran pimpinan pesantren mahasiswa dalam manajemen pengembangan kurikulum Pesantren Nuris II, Pesantren Putri Al-Husna dan Pesantren Ibnu Katsir Jember
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, jenis studi kasus dengan rancangan multikasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, pengamatan peran serta, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis multikasus, yang dilakukan dua tahap, yaitu : analisis data kasus individu (individual case), dan analisis data lintas kasus (cross case analysis). Pengecekan data dengan menggunakan, kredibilitas dan konfirmabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Karakteristik model pesantren mahasiswa ada tiga tipologi yaitu pertama, pesantren mahasiswa ma’had Al-aly dengan karakteristik kurikulum yang menekankan pada peningkatan keilmuan keagamaan yang bersifat subjek akademik dengan jenis kurikulum separated subjek curriculum (Yellow book), kedua pesantren diniyah takmiliyah Al-Jami’ah dengan kurikulum sebagai suplemen untuk melengkapi, memperdalam dan menguatkan keilmuan yang sifatnya pilihan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dengan jenis kurikulum broads fields curriculum dan thematic actual curriculum, ketiga pesantren integratif dengan kurikulum yang bersifat komplemen antara kurikulum di perguruan tinggi dengan penguatan dan pendalaman ilmu agama dan prilaku keberagaman. Kurikulum pesantren mahasiswa menerapkan pengamalan kehidupan pesantren (in life pesantren), model pembelajaran variatif, memadukan pembelajaran salaf dan khalaf, waktu belajar bersifat kondisional dengan target keberhasilan penguasaan ilmu agama dan kepribadian mahasiswa. (2) Desain pengembangan kurikulum berbasis kebutuhan mahasiswa (Learner Centered Design) dengan tetap mengacu pada visi dan misi dan kekhasan pesantren. Pelaksanaan kurikulum berjenjang dan non berjenjang. Evaluasi kerberhasilan santri dilakukan secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect). (3) Peran kepemimpinan dalam pengembangan kurikulum pesantren mahasiswa meliputi (a) Pimpinan sebagai role model personifikasi keberagaman (b) Perancang/desainer visi dan misi nilai kepesantrenan sebagai acuan pengembang kurikulum (c) Membangun kepemimpinan kolaboratif dengan membentuk tim pengasuh pengelola kurikulum (d) Memenuhi fasilitas dan kebutuhan sumber belajar mahasiswa (e) Mengevaluasi kemajuan belajar mahasiswa (d) Memantau keberhasilan belajar dan kepribadian mahasiswa.
Dari hasil temuan substantif di atas, formulasi temuan formal penelitian ini adalah model pengembangan kurikulum pesantren mahasiswa berbasis in life pesantren and diversification of Learner’s needs, yaitu pengembangan kurikulum dengan penekanan pendidikan dan amaliyah ibadah serta keragaman kebutuhan mahasiswa untuk mendalami ilmu keagamaan dan ilmu kepribadian
ABSTRACT
Pesantren is the phenomenon in responding to the students’ needs to deepen religious knowledge. It is the model of the development of salafiyah and kholafiyah pesantren in helping the science enrichment of religious and behavioral diversity of student guidance.For that reason, the model of pesantren requires a specific management in its curriculum development. This study attempted to analyze and to find: (1) the characteristics of curriculum at Pesantren Nuris II, Pesantren Putri Al-Husna and Pesantren Ibn Kathir Jember; (2) the design of curriculum development at Pesantren Nuris II, Pesantren Putri Al-Husna and Pesantren Ibn Kathir Jember; (3) the role of leadership in management of curriculum development at Pesantren Nuris II, Pesantren Putri Al-Husna and Pesantren Ibn Kathir Jember.
This study used the qualitative approach, in the type of multicases study designs. The techniques of collecting data were interviews, observation participation, and documentation. The data analysis was carried out in two stages: data analysis of individual case and data analysis of the cross-case. Moreover, the checking of the data used credibility and confirmability.
The results showed that: (1) There were three typologies of characteristics of the boarding schools, they were: First, the type of ma'had al-aly; with the characteristics of curriculum that emphasizes on improving religious science on academic subjects in separated subject curriculum (Yellow book); Second, the type of Takmiliyah Al-Jami'ah; with the curriculum as the scientific option to supplement or to complement, to deepen and to strengthen the students’ needs of the scientific on broads fields curriculum and thematic actual curriculum; Third, the type of integrated pesantrens; with the curriculum as the complements of the scientific development in the university through the strengthening and deepening the behavioral science of religion. Furthermore, the curriculum was also practiced by applying the experience learning of pesantren life, varied learning model, integrating learning system between salaf and khalaf, it had the time to learn the conditional with the successful targets of religious knowledge and the mastery of the student's personality, (2) the design of curriculum development by using Learner Centered Design and Subject Centered Design through curriculum planning, that refers to the vision and mission and particularities pesantren. The implementation of curriculum consists of tiered and non-tiered. The evaluation of success of the students are used direct and indirect system. (3) the role of leadership in curriculum development include: (a) the leadership as the role model of student diversity personified; (b) the designer's vision and mission as the reference uniquely value of curriculum development; (c) the building collaborative leadership by forming the team of caregivers managing curriculum; (d) the meet the needs of the facility and student learning resources; (e) the evaluating of students' learning progress; (d) the monitor of the success of student learning and personality.
From the results of substantive findings above, the formulation of a formal finding of this study is a model-based curriculum development in pesantren environment and diversification of Learner's needs, namely the development of curriculum with emphasis on education and amaliyah worship and the diverse needs of religious students to explore the science and the science of personality
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muhaimin, Muhaimin and Mulyadi, Mulyadi | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Manajemen; Pengembangan Kurikulum; Pesantren Mahasiswa; Management; Curriculum Development; Pesantren | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 08 Mar 2018 15:53 | |||||||||
Last Modified: | 08 Mar 2018 15:53 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/10172 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |