Jasmani, Jasmani (2014) Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam memberdayakan komite Madrasah: Studi Multisitus di MIN Pahandut dan MIN Langkai Palangka Raya. Doctoral thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10730043.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini fokus pada bagaimana kah peran komite madrasah. Bagaimanakah model kepemimpinan kepala madrasah dalam memberdayakan peran komite madrasah. Bagaimanakah hasil pemberdayaan peran komite madrasah pada MIN Pahandut dan MIN Langkai Palangka Raya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis peran komite madrasah, model kepemimpinan kepala madrasah dalam memberdayakan peran komite madrasah dan hasil pemberdayaan peran komite madrasah pada MIN Pahandut dan MIN Langkai Palangka Raya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitiannya studi kasus dengan rancangan multi situs.
Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber datanya terdiri: kepala madrasah dan ketua komite madrasah. Untuk melengkapi data, peneliti menggali data dari berbagai sumber penting lainnya, mulai dari wakil kepala madrasah, anggota pengurus komite madrasah, guru, orang tua peserta didik hingga masyarakat sekitar madrasah yang diyakini tahu persis dengan teknik bola salju (snowball sampling). Analisis datannya mengikuti analisis Miles Huberman dengan tahapan (1) Reduction data; (2) Display data; dan 3) Concluction data. Untuk analisis data lintas situs digunakan langkah-langkah versi Robert K.Yin, yaitu: (1) menggunakan pendekatan induktif konseptualistik dengan membandingkan dan memadukan temuan konseptual dari masing-masing situs, (2) hasilnya dijadikan dasar untuk menyusun pernyataan konseptual atau proposisi-proposisi lintas situs, (3) mengevaluasi kesesuaian proposisi dengan fakta yang menjadi acuan, (4) merekonstruksi ulang proposisi-proposisi sesuai dengan fakta dari masing-masing situs, dan (5) mengulangi proses ini sesuai keperluan, sampai batas kejenuhan. Setelah proses analisis selesai diteruskan dengan pembahasan hasil temuan penelitian. Dalam membahas hasil temuan digunakan pendekatan pola pikir induktif kwalitatif dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan substantif dan formatif.
Hasil penelitian: komite madrasah telah menjalankan perannya sebagai advisory agency, supporting agency dan mediator agency karena diberdayakan kepala madrasah, sisi lain memang belum menjalankan perannya sebagai controlling agency sebagaimana diamanahkan Kepmendiknas Nomor: 044/U/2002 tanggal 2 April 2002 tentang Komite Sekolah/Madrasah. Model kepemimpinan kepala madrasah dalam memberdayakan peran komite madrasah mengarah kepada model kepemimpinan transformasional yang diisyaratkan oleh Gary Yukl, James Mc Gregor Burns, dan Bernard Bass. Ada beberapa isyarat yang dapat dijadikan penguatan, yaitu: (a) kedua kepala madrasah mampu membangun saling kepercayaan; (b) mampu menempatkan diri dan diterima oleh semua eleman madrasah, komite madrasah, dan masyarakat sekitar madrasah; (c) mengajak pengurus komite madrasah untuk menjalankan perannya; (d) memotivasi pengurus komite madrasah untuk menjalankan perannya; (e) mendorong pengurus komite madrasah untuk berkontribusi lebih banyak demi kemajuan madrasah; (f) menstimulus dan merangsang pengurus komite madrasah untuk beraktualiasi diri melalui perannya; (g) membangun kesadaran pengurus komite madrasah akan hak dan kewajibannya sebagai patner kerja dan pendamping kepala madrasah; (h) mampu menterjemahkan dan menyuarakan visi madrasah menjadi visi bersama; (i) menghargai pengurus komite madrasah; (j) mampu menempatkan komite madrasah menjadi pendamping potensial yang harus diberdayakan; (k) membangun komunikasi, saling nasehat menasehati, bahkan face to face dengan pengurus komite madrasah; (l) merangsang pengurus komite madrasah untuk berkreativitas dan berantusias dalam menjalankan perannya; (m) membangun kebersamaan untuk bersama-sama mewujudkan visi madrasah; (n) membangun kerja sama lintas peran untuk melakukan perubahan pada madrasah, termasuk perubahan status madrasah reguler menjadi model, dan yang sudah berstatus model agar segera menjadi berstatus madrasah unggulan. Pemberdayaan peran komite madrasah membawa hasil yang menggembirakan pihak MIN Pahandut dan MIN Langkai, yakni: (1) terjadi perubahan pada sisi pengurus komite madrasah; (2) perubahan pada sisi fisik dan non fisik madrasah; (3) perubahan pada sisi prestasi akademik dan non akademik peserta didik madrasah; dan (4) perubahan pada sisi kesholehan individual dan sosial peserta didik.
ABSTRACT
This study focuses on how the role of madrasah committee. How headmaster leadership model in empowering role madrasah committee. How do the results of empowerment role madrasah committee on Pahandut MIN and MIN Langkai Palangkaraya. This study aims to describe and analyze the role of madrasah committee, leadership models headmaster's role in empowering the committee and results empowerment madrasah madrasah committee's role in MIN and MIN Langkai Pahandut Palangkaraya. The approach used is qualitative approach. Type of case study research with multi-site design.
Data were collected by interview, observation, and documentation. Source of data comprising: headmaster and chairman of the committee madrasah. To complete the data, researchers collect data from a variety of other important sources, ranging from the deputy head of the madrasa, madrasah committee board members, teachers, parents, students to the surrounding community madrasas are believed to know exactly the snowball technique (snowball sampling). Analysis datannya Miles Huberman followed by phase analysis (1) Reduction of data; (2) Display of data; and 3) Concluction data. For cross-site data analysis used measures Robert K.Yin version, namely: (1) using an inductive approach to comparing and integrating konseptualistik kon¬septual findings from each site, (2) the results are used as a basis for preparing conceptual statement or proposition -proposi¬si cross-site, (3) evaluate the suitability of a proposition with the fact that the reference, (4) reconstruct the propositions in accordance with the facts of each site, and (5) mengu¬langi this process as necessary, to the extent saturation. Once the analysis is complete, followed by discussion of research findings. In discussing the findings used inductive qualitative approach mindset in order to obtain substantive conclusions and formative.
The results of the study: madrasah committee has been carrying out its role as an advisory agency, supporting agency and the agency as a mediator empowered headmaster, the other side does not play a role as the controlling agency as mandated Kepmendiknas Number: 044 / U / 2002 dated 2 April 2002 on the School Committee / Madrasah. Model headmaster transformational leadership role in empowering the madrasah committee leads to a model of leadership that is implied by Gary Yukl, James McGregor Burns and Bernard Bass. There are some cues that can be used as reinforcement, namely: (a) the second headmaster able to build mutual trust; (b) able to put themselves and be accepted by all the elements relevant to the madrasa, madrasah committee, and communities around the madrasa; (c) invite the board to perform its role madrasah committee; (d) motivating madrasa board committee to carry out its role; (e) encourage the madrassa board committee to contribute more for the betterment of the madrasa; (f) to stimulate and excite the management committee for beraktualiasi madrasah themselves through role; (g) to build awareness of the management committee will madrasah rights and obligations as a working partner and companion headmaster; (h) was able to translate the vision and voice madrassas became a shared vision; (i) appreciate the madrassa board committee; (j) were able to put a potential companion madrasah committee should be empowered; (k) establish communication, mutual counsel advised, even face to face with the management committee of the madrasa; (l) stimulates the madrasah committee board for creativity and enthusiasm in carrying out its role; (m) build togetherness together to realize the vision of madrassas; (n) to build collaboration across roles to make changes to the madrasah, including changes in the status of regular madrasas into the model, and which has the status of a model to the madrasa soon became a status superior. Empowerment role madrasah committee brought encouraging results MIN Pahandut and MIN Langkai parties, namely: (1) a change in the madrasa board committee; (2) changes in the physical and non-physical side of madrassas; (3) changes in the academic and non-academic achievement of learners madrassas; and (4) the change is reflected on the side kesholehan individual and social learners.
Item Type: | Thesis (Doctoral) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muhaimin, Muhaimin and Mujab, Muhammad | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Kepemimpinan; Memberdayakan; Peran; Komite Madrasah; Leadership; Empowering; Role; Madrasah Committee | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Doktor Manajemen Pendidikan Islam | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 01 Mar 2018 15:46 | |||||||||
Last Modified: | 01 Mar 2018 15:46 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/10076 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |