Pengaruh pemberian Ekstrak Metanol daun kesambi (Schleichera Oleosa) terhadap kadar HDL pada tikus model Diabetes Melitus yang diberi pakan Diet tinggi lemak dan Diinduksi Streptozotocin-nicotinamide (STZ-NA)

ABSTRAK:

Diabetes melitus merupakan suatu gangguan metabolisme tubuh kronis yang ditandai adanya kadar gula darah yang meningkat (hiperglikemia) dan glukosa intoleran akibat kurangnya produksi dan kerusakan insulin. Pada diabetes melitus tipe 2 terjadi resistensi insulin yang mempengaruhi metabolisme lemak sehingga ditandai dengan peningkatan fraksi lipid (dislipidemia) yang meliputi salah satunya penurunan HDL yang dapat memperburuk keadaan sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun kesambi (Schleichera oleosa) dapat meningkatkan kadar HDL pada tikus diabetes melitus dan pada dosis berapa paling efektif meningkatkan kadar HDL . Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental post only control group dengan menggunakan 30 ekor tikus Rattus novergicus strain wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu kelompok K(-) tidak diberi perlakuan, kelompok K(+) hanya diberi injeksi streptozotocin (dosis 45 mg/KgBB) – nicotinamide (dosis 110 mg/KgBB) intraperitoneal dan diet tinggi lemak, dan kelompok P1, P2, P3 diinjeksi streptozotocin (dosis 45 mg/KgBB) – nicotinamide (dosis 110 mg/KgBB), diet tinggi lemak, dan masing-masing diberikan ekstrak daun kesambi 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 600 mg/kgBB. Ekstrak daun kesambi diberikan selama 14 hari. Setelah perlakuan, tikus dikorbankan dengan teknik dislokasi cervical dan dibedah untuk mengambil darah dari jantung. Parameter yang diperiksa yaitu kadar HDL serum darah tikus. Analisis data penelitian ini menggunakan uji one-way ANOVA dengan hasil p=0,85. Kesimpulan pada penelitian ini pemberian ekstrak daun kesambi selama 14 hari tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kadar HDL tikus diabetes melitus tipe 2.

ABSTRACT:

Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by elevated blood sugar levels (hyperglycemia) and glucose intolerance due to lack of insulin production and breakdown. In type 2 diabetes mellitus, insulin resistance occurs which affects fat metabolism so that it is characterized by an increase in the lipid fraction (dyslipidemia) which includes a decrease in HDL which can worsen the situation thereby increasing the risk of cardiovascular disease. This study aims to prove that administration of kesambi leaf extract (Schleichera oleosa) can increase HDL levels in diabetic rats and at what dose is the most effective in increasing HDL levels. This study is an experimental post only control group study using 30 male Rattus novergicus strain wistar rats which were divided into 5 treatment groups, namely group K(-) was not treated, group K(+) was only given streptozotocin injection (dose of 45 mg/dose). KgBW) – intraperitoneal nicotinamide (dosage 110 mg/KgBW) and a high-fat diet, and groups P1, P2, P3 were injected with streptozotocin (45 mg/KgBW) – nicotinamide (a dose of 110 mg/KgBW), a high-fat diet, and each each given kesambi leaf extract 200 mg/kgBW, 400 mg/kgBW, and 600 mg/kgBW. Kesambi leaf extract was given for 14 days. After treatment, rats were sacrificed by cervical dislocation technique and dissected to take blood from the heart. The parameters that were examined were rat blood serum HDL levels. Data analysis of this study used a one-way ANOVA test with p = 0.85. The conclusion in this study was that administration of kesambi leaf extract for 14 days had no significant effect on HDL levels in type 2 diabetes mellitus rats.